Website Resmi MIN 7 Tangerang

JADILAH GURU MENARIK DAN MENYENANGKAN

JADILAH GURU MENARIK DAN MENYENANGKAN
Oleh: Agus Wahyudi, S.Pd.I.,M.Pd.
Guru MIN 7 Tangerang


Dengan menarik tentunya memiliki daya tarik, dengan menyenangkan tentunya
memiliki daya yang dirindukan oleh murid-murid kita. Bagaimana supaya menarik dan
menyenangkan?
Menarik dimulai dengan apa yang terlihat, menyenangkan dimulai dari apa yang
terasa, ketika pandangan pertama murid sudah suka dengan kita, tatapan pertama murid
sudah nyaman dengan kita, maka kita sudah masuk ke daya tarik. Untuk menjadi guru yang
menarik dapat kita lakukan 3 langkah sederhana berikut ini:
1. Persiapkan diri kita/berlatih menjadi pribadi yang menarik, contohnya dari sisi
penampilan harus menyiapkan penampilan yang terbaik karena kita adalah sosok yang
menarik.
2. Dari segi prilaku kita adalah sosok yang menarik, sehingga murid kita tidak hanya
menilai kita di dalam ruangan, tetapi juga di luar kelas. Dan untuk menarik kita harus
benar-benar menunjukkan bahwa diri kita adalah benar- benar layak untuk diizinkan
oleh murid kita. Diizinkan adalah ketika murid kita memperhatikan kita bukan sekedar
memperhatikan, medengarkan kita bukan sekedar mendengar, tetapi akan menjadi
bagian dari pengalaman belajar mereka.
Dalam pikiran murid ada 2 pintu yaitu 1) pintu mengizikan dan pintu tidak
mengizinkan.
a. Pintu Mengizinkan atau terbuka adalah manakala murid-murid mengizinkan kita,
senang dan nyaman belajar dengan kita.
b. Pintu tidak mengizinkan atau tertutup adalah manakala murid-murid tidak menyukai
atau menolak kita yaitu mereka tidak menyukai pelajaran atau apapun yang kita
sampaikan kepada mereka.
Agar pintu mengizinkan atau terbuka, sebelum murid menerima pembelajaran yang
dibawah atau disampaikan syarat pertama adalah mereka mau menerima/mengizinkan kita.
Agar mereka mau menerima atau mengizinkan kita, langkah-langkah yang harus kita lakukan
adalah
1) Kita harus menjadi pribadi yang menyenangkan.
Untuk menyenangkan kita harus memahami bahwa kondisi mereka berbeda dengan
kita, jangan memaksa mereka untuk memahami dan masuk dalam kondisi kita, kita
harus masuk ke dalam dunia mereka. Kita harus memahami kondisi anak MI saat ini
adalah kekinian, jangan paksa mereka mengerti kita, tetapi kitalah yang harus
mengerti mereka.
2) Mengubah
di menjadi me artinya ingin dihargai menjadi menghargai, ingin dilayani
menjadi melayani. Dengan demikian kita akan menjadi bagian dari pengalaman hidup
mereka.
3) Menjadi pribadi yang menyenangkan. Murid lebih menyukai yang menyenangkan
daripada yang penting tapi tidak menyenangkan, lebih menyukai yang menarik
daripada yang penting tetapi tidak menarik.

Lalu bagaimana cara membuka pintu tidak mengizinkan/tertutup. Kita dapat
mempraktikan cara-cara sederhana berikut:
1) Kita masuk ke kelas dalam kondisi senyum, pastikan masalah kita bukan masalah
murid-murid. Pastikan kita masuk ke kelas dalam kondisi nyaman minimal dengan
senyum
2) Kita sapa mereka dengan salam yang berbeda, jangan langsung bilang
Assalamu’alaikum pasti akan sedikit murid yang menjawab tetapi dengan contoh
seperti “ Semoga siswa yang menjawab salam Bapak/Ibu akan menjadi cerdas semua,
pasti mereka akan serentak menjawab Aamiin, setelah itu baru kita ucapkan salam.
3) Berikan apresiasi. Misalnya “Anak-anak bapak/ibu sanang sekali mengajar kelas ini,
karena anak-anaknya cepat sekali paham dan aktif dalam berhitung”.
4) Berikan simulasi-simulasi sederhana/game sederhana sebelum pembelajarann
dimulai, dengan demikian suasana tidak membosankan dan tegang di awal
pembelajaran. Kegiatan ini dapat menumbuhkan kebahagiaan mereka.
5) Tangkap basah kebaikan dan tempa besi selagi panas, artinya berilah apresiasi
terhadap proses pembelajaran setiap murid tanpa menunggu kenaikan kelas atau
menunggu mereka menjadi juara. Besi susah ditempanya kalau sudah dingin, tetapi
akan mudah ditempat saat panas contoh : Ketika murid datang tepat waktu, guru
berada di kelas “ Guru berkata : “Ahmad kamu murid yang disiplin keren, insya Allah
kamu akan jadi orang sukses”. Kata-kata seperti ini akan menjadikan murid respek
kepada kita sehingga mereka mau mengapresiasi kita dan mau berjuang dan belajar
bersama kita. Dengan menghargai kita akan dihargai dengan melayani kita akan
dilayani dan dengan memberi kita akan menerima.
Guru yang pelit apresiasi adalah guru yang menjerumuskan muridnya untuk tidak
menyukai gurunya, yang akhirnya pelajaran apapun yang dibawah/diajarkan oleh guru akan
menjadi pelajaran yang membosankan.
Jangan sampai menjadi konektor kejelekan dan ketidakberhasilan murid kita. Kalau
kita mengajar sebuah ilmu dan murid kita suka dengan ilmu itu maka kita menjadi konektor
kebaikan, akan tetapi jika kita mengajar sebuah ilmu dan murid kita tidak menyukai ilmu itu
maka kita sudah menjadi konektor kejelekan, dan tanpa kita sadari kita telah menutup pintupintu kesuksesan, bayangkan jika siswa tidak suka matematika maka semua pelajaran yang
berkaitan dengan hitungan mereka tidak akan menyukai.
Insya Allah dengan kita menjadi guru yang menarik dan menyenangkan kita akan
menjadi guru idala dan guru favorit bagi murid-murid kita. Aamiin.


Buku Sumber Rujukan
Komarudin Ukim, Ahmad Jaya Aris. 2017. Endorphine Teacher Pendidik Bahagia Kapan pun,
Di mana pun & Dalam Kondisi Apapun
. Luxima
Sulastri Uci, Wahyudi. 2014.
Super Tecahing. Luxima

 

 

Share this 

Facebook 0
WhatsApp
Twitter
Google+ 0
Email

Tinggalkan komentar